\

Sabtu, 13 Februari 2016

Posted by Unknown on 12.48.00 No comments


#Paramparca32part1
#Cansu&Hazal1season2
By: Anies Widiyarti
Bersama: Debby Arin Anggraini, Indrie Puspita, Anisa Puji Rahayu & Intand Bayu

Haloooo... Saya menyebut preview sinopsis ini sebagai ‘crucial seven minutes’ atau tujuh menit yang sangat krusial untuk mulai masuk ke season kedua, serial drama Paramparca (Cansu & Hazal 2). So, sebagai awalannya, saya hanya akan membuat sinopsis adegan dalam durasi tujuh menit, yang ada di bolum 31 part terakhir dan bolum 32 part awal. Sebagai start pengingat z yaaaaa... Yuks...

*Pagi di kediaman Cihan dan Dilara Gurpinar, Gulseren Gulpinar sedang membereskan kamar Hazal.
*Sementara itu di luar, tampak taksi berhenti di depan gerbang kediaman Gurpinar. Dilara turun dari taksi disambut oleh Bachtiar (hadddeh... Kangen juga ma sopir ganteng satu ini, yuhuuuuu). Dilara rupanya baru saja pulang dari luar kota untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Hhmmm... Bakal dapat kejutan besar neh kayaknya...
*Dilara langsung masuk menuju rumah, diikuti oleh Bachtiar yang membawakan kopernya. Keren banget dramatisasinya, music scoring dan slow motion ketika scene Dilara berjalan menuruni tangga di rumahnya. Sinematografi nya jawara banget. Gambar dan ilustrasi musiknya seperti ikut bercerita bahwa kedatangan Dilara dan sikon yang  dihadapi selanjutnya akan begitu mendebarkan. Hehhe..
*Gulseren sedang berbicara dengan Cihan ketika Dilara memasuki ruang depan rumahnya. Dilara sangat terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya, sementara Cihan dan Gulseren lebih tampak tenang dan menguasai situasi. Yuhuuuuu... Karena memang Gulseren datang ke rumah itu tidak untuk senang-senang pacaran dengan Cihan. Hahha..
*Hazal sedang bersantai di atas kursi rodanya ditemani oleh perawatnya, menikmati sinar matahari pagi di halaman belakang yang langsung berhadapan dengan kerennya Selat Bosphorus. Hazal kemudian minta kepada perawatnya untuk mengambilkan kaca mata di kamar. Sebelum pergi meninggalkan Hazal sendirian, perawatnya tak lupa mengunci roda kursi supaya aman.
*Di ruang tamu, Cihan menyapa Dilara. Akan tetapi, sambutan Dilara sepertinya kurang menyenangkan. Dilara yang sudah jengkel dengan kehadiran Gulseren,  mengusir Gulseren pergi dari rumahnya. Gulseren yang paham sikonnya memilih menuruti kemauan Dilara, tapi Cihan akhirnya yang berteriak kepada Dilara dan sekaligus menghentikan Gulseren. Cihan bersikeras untuk Guleren tetap di rumah itu demi kepentingan Hazal.
*Tampaknya ada kesalahan dengan kunci kursi roda yang diduduki oleh Hazal. Kursi roda itu tiba-tiba berjalan sendiri mendekati jatuh ke Selat Bosphorus. Hazal yang baru menyadari kl kursi rodanya bergerak pelan-pelan, mulai panik.
*Dilara yang merasa diabaikan pendapatnya oleh Cihan akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah.
*Kursi roda Hazal semakin mendekati bibir dek halaman belakang yang langsung mengarah ke Selat Bosphorus. Hazal semakin panik dan ketakutan. Dengan kakinya yang lumpuh, dia sama sekali tidak bisa mengendalikan laju kursi roda.
*Di garasi, mobil sudah dipasangi oleh bom yang akan meledak dalam waktu kurang dari satu menit. Hhmmm... Mobil mewah pabrikan Inggris ini mo diledakin?? Ya Tuhan... Yang kangen ma Yigit di serial Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia), boleh deh kangen-kangenan dulu ma mobilnya... Tapi cepat ya kangen-kangenanya, karena keburu meledak, hahha...
*Gulseren yang merasa terjepit dan tak enak hati, akhirnya juga nekad untuk pergi dari rumah Cihan tersebut, tapi Cihan sekali lagi, berusaha keras untuk menghalangi. Sampai akhirnya mereka berdua dikagetkan dengan teriakan Hazal yang jatuh terjun ke Selat Bosborus. Ketika Cihan dan Gulseren bermaksud untuk berlari mencari sumber teriakan Hazal, bersamaan dengan itu mobil di garasi meledak. Duarrrrrrrr...!!!

Hhmmm... Selang-seling scene antara Cihan, Gulseren, dan Dilara sedang terlihat panas berdebat, kursi roda Hazal yang mulai bergerak tak terkendali, Dilara yang memilih angkat kaki dari rumah kemudian diikuti oleh Gulseren, Cihan yang berusaha menghentikan kepergian Gulseren, Hazal yang akhirnya tercebur ke Selat Bosphurus, sampai akhirnya bom meledak, yang berpadu dengan slow motion adegan, pasnya ilustrasi musik, dan angle pengambilan gambar yang pintar, membantu mendramtisir sikon yang serba kacau dan menegangkan.
Yuhuuuu... Semoga ‘crucial seven minutes’ nya bisa kembali membuka ingatan para pencinta serial Cansu & Hazal atau Paramparca. Mohon maaf kl dalam penyajian preview sinopsisnya masih banyak kekurangan di sana-sini. Tetap setia yaaaa menunggu tayangan season duanya hadir di Indonesia. Mmmuuuaaacchh...
Categories:

0 comments:

Posting Komentar